PESANTREN HAJI SELATOUR 

Sesi#46

Pemateri : Ustadz Abuz Zubair Hawaary, Lc.MA, hafizhahullahu Ta'ala.


Hadits ke-28 matan hadits Arba'in An-Nawawiyah :

عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ العِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قاَلَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظًةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةً مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا قَالَ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang membuat hati menjadi bergetar dan mata menangis, maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah! Sepertinya ini adalah wasiat dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah wasiat kepada kami.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kalian dipimpin seorang budak. Sungguh, orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kalian berpegang teguh pada sunnahku dan Sunnah khulafaur rosyidin al-mahdiyyin (yang mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal). Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, serta jauhilah setiap perkara yang diada-adakan, karena setiap bidah adalah sesat.” 

(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih)


Pelajaran yang bisa diambil dari hadits:

1. Nasehat Takwa, yakni ta'at kepada Allah diatas cahaya Allah dan mengharap ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan menjauhi larangan Allah di atas cahaya Allah dan takut akan azab Allah.

2. Patuh dan taat kepada pemimpin yang sah dan muslim, tentunya dalam hal yang tidak bertentangan dengan agama. Tidak melakukan pemberontakan.

Lihatlah sepanjang sejarah, pemberontakan tidak mendatangkan kebaikan. Pemberontakan khawarij di zaman khalifah Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu dan seterusnya sampai sekarang dan akhir zaman.

3. Banyaknya perpecahan dan perselisihan di akhir zaman di kalangan kaum Muslimin. Perselisihan sudah ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala namun ada jalan keluar dari perselisihan yang banyak.


Diantara solusi agar terhindar dari perselisihan:

1). Berpegang teguh dengan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam.

2). Meneladani sahabat Nabi Radhiyallahu 'anhum.

3). Menggigit Sunnah Nabi dan Khalifah Ar-Rasyidin dengan gigi geraham maksudnya dengan berpegang teguh apapun keadaan umat ini.

4). Menjauhi perkara yang baru di dalam agama.


Wabillaahi at-Tufiiq...


Kota Nabi, 23 Dzulhijjah 1444 H

Diketik oleh, 

Rahmat Silaturahim.

(JAMAAH HAJI SELATOUR)